Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Surabaya Chalid Buhari, Senin, mengatakan, hasil pantauan kamera tersebut selanjutnya bisa dimanfaatkan polisi, dinas perhubungan, atau instansi lain yang merasa memerlukan.
"Camat setempat juga bisa mengakses hasil pantauan kamera tersebut. Bisa jadi camat memakainya untuk mendeteksi persoalan sosial di sana," ujarnya.
Menurut dia, selama ini camat setempat baru melakukan pendekatan persuasif mencegah penambahan PSK (pekerja seks komersial). Namun pendekatan tersebut masih belum maksimal sehingga perlu dicarikan cara yang lain.
Dengan demikian, lanjut dia, diharapkan situasi di sekitar lokalisasi tersebut bisa terpantau sehingga keamanan dan ketertiban bisa terjaga. Masyarakat setempat bisa tenang dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya belum berkenan menyebutkan berapa kamera yang akan dipasang dan titik-titik mana saja yang akan dipasangi kamera.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Surabaya Eko Haryanto mengatakan, tahun ini jumlah PSK di Dolly turun setidaknya 100 orang. Tahun ini tercatat 1.200 PSK tinggal di Dolly. "Setiap tahun didata dengan pendekatan kependudukan," ujarnya.
Saat ditanya tentang penutupan Dolly, Eko mengatakan harus ada rencana matang. Jangan sampai terjadi pengalihan lokalisasi ke tempat lain. "Harus perlahan-lahan, tidak bisa mendadak," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, perlu adanya pemikiran dan perencanaan yang matang jika ingin menutup lokalisasi tersebut. Pasalnya lokalisasi tersebut merupakan yang terbesar di Indonesia dan tentunya banyak warga yang mengadu nasib di daerah tersebut. (A052/K004)
0 Response to "Lokalisasi Dolly Surabaya Akan Dipasangi Kamera Pemantau"
Posting Komentar